TERBARU

AJI FATIHAH INTI BUMI

AJI FATIHAH INTI BUMI Salah satu Aji Pamungkas pegangan Para Kyai Kyai Sepuh yang bersumber dari Al quran tentunya. Surat Alfatihah disebut ...

ILMU PENGLARIS INSTAN


PROGRAM SOSIAL BULAN AGUSTUS

ILMU PENGLARIS INSTAN

Anda pengusaha??
Atau anda punya usaha? Dan sepi pelanggan?
Atau anda punya usaha apapun dibidang apapun dan sepi pelanggan??

Maka inilah solusinya. Hanya dengan 1 doa super pendek, anda akan mampu meroketkan usaha anda dan memenangkan persaingan bisnis.
Ilmu pelarisan instan ini dapat diamalkan oleh semua golongan tanpa memandang suku, ras dan agama apapun. Doa cukup singkat dan dengan media yang sangat sederhana, maka anda akan mampu meroketkan usaha anda.
Anda juga dapat menurunkan kepada oranglain atau membuat syariat penglarisan bagi orang lain. (dijamin biaya selamatan kembali 1000 %)

Biaya selamatan pun ringan, silahkan hubungi Telp/sms/wa 085706990001
Bonus : Ruwatan Tolak Miskin

Saya sudah membuktikan, sekarang giliran anda !!!
Istikhoroh terlebih dahulu, minta petunjuk kepada Allah SWT

Jika anda Monggo yang berminat...

Bisa langsung hadir ke Padepokan Tenaga Dalam dan Ilmu Hikmah Padhang Ati
Dsn.Dawuhan Mojosari Kras Kediri Jawatimur
Telp/sms/wa : 085706990001
Bagi yang tidak bisa hadir langsung, bisa pesan jarak.
Ketik PESAN:nama produk#nama asli+ibu kandung#alamat lengkap dan jelas.
Kirim ke no hp diatas.

PERLUNYA BERTERIMAKASIH

PERLUNYA BERTERIMA KASIH ATAS PEMBERIAN ORANG LAIN

Para pembaca budiman yang berbahagia, tentu pernah menerima suatu pemberian dari orang lain. Setiap penerima sesuatu, tentu akan merasa senang dengan pemberian tersebut. Selanjutanya, apa yang perlu dilakukan oleh penerima saat menerimanya?

Para warga Nahdliyyin dan anggota *Group BECIK KETITIK ALA KETARA,* tentu memahami bahwa si penerima perlu berterima kasih kepada si pemberi. Berterima kasih musti dilakukan. Adalah termasuk pekerti yang mulia kalau si penerima berterima kasih kepadanya. Sekali lagi, perlu berterima kasih.

_Dalam sebuah hadits dijelaskan:_

*عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ؛ لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ (رواه ابوداود)*
_Artinya:_
_Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi SAW beliau bersabda: Belumlah (dianggap) bersyukur kepada Allah SWT orang yang tidak berterima kasih kepada manusia. (HR. Abu Dawud)._

Para warga Nahdliyyin dan anggota *Group BECIK KETITIK ALA KETARA,* tentu telah memahami dasar atau dalil tentang berterima kasih kepada manusia. Pemahaman tentang dasar atau dalil ini, kiranya penting untuk  diketahui. Berikut dijelaskan sedikit dalil, yang menjelaskan tentang berterima kasih kepada manusia.

_Dalam sebuah hadits dijelaskan:_

*عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ؛ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ أُعْطِىَ عَطَاءً فَوَجَدَ فَلْيَجْزِ بِهِ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُثْنِ بِهِ فَمَنْ أَثْنَى بِهِ فَقَدْ شَكَرَهُ وَمَنْ كَتَمَهُ فَقَدْ كَفَرَهُ (رواه ابو داود)*

_Artinya:_
_Dari Jabir bin Abdillah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang diberi suatu pemberian lalu dia mendapati (sesuatu untuk membalasnya) maka hendaknya dia membalasnya. Jika dia tidak mendapatinya, maka pujilah dia. Barangsiapa yang memujinya, maka sungguh dia telah (dianggap) berterima kasih kepadanya. Barangsiapa yang menyembunyikannya sungguh ia telah kufur (tidak berterima kasih kepadanya). (HR. Abu Dawud)._

_Dalam sebuah hadits dijelaskan:_

*عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ؛ مَنْ أَتَى إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَلْيُكَافِئْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَلْيَذْكُرْهُ فَمَنْ ذَكَرَهُ فَقَدْ شَكَرَهُ ،،، (رواه احمد)*
_Artinya:_
_Dari 'Aisyah r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang diberi kebaikan kepadanya, maka hendaklah dia membalasnya. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka sebutlah (kebaikan)nya. Dan barangsiapa yang menyebut (kebaikan)nya, maka sungguh dia telah (dianggap) berterima kasih kepadanya.... (HR. Ahmad)._

_Dalam sebuah hadits dijelaskan:_

*عَنْ أَنَسٍ إبن مالك رضي الله عنه قَالَ؛ قَالَتِ الْمُهَاجِرُونَ؛ يَا رَسُولَ اللهِ، ذَهَبْتِ الْأَنْصَارُ بِالْأَجْرِ كُلِّهِ، مَارَأَيْنَا قَوْمًا أَحْسَنَ بَذْلًا لَكَثِيرٍ، وَلَا أَحْسَنَ مُوَاسَاةٍ فِي قَلِيلٍ مِنْهُمْ، وَلَقَدْ كَفَوْنَا الْمُؤْنَةَ قَالَ؛ أَلَيْسَ تُثْنُونَ عَلَيْهِمْ بِهِ، وَتَدْعُونَ اللهَ لَهُمْ؟ قَالُوا؛ بَلَى قَالَ؛ فَذَاكَ بِذَاكَ (رواه ابوداود)

 _Artinya:_
_Dari Anas bin Malik r.a beliau berkata: Kaum Muhajirin berkata: Wahai Rasulallah, kaum Anshar pergi dengan (membawa) pahala seluruhnya. Kami tidak pernah melihat suatu kaum yang lebih baik pemberiannya dengan sangat banyak, tidak pernah lebih baik tenggang rasanya dalam perihal yang sedikit dibandingkan mereka. Mereka telah mencukupi kebutuhan kami. Beliau SAW bersabda: Bukankah kalian telah memuji atas (kebaikan) mereka dan berdoa kepada Allah SWT untuk mereka? Mereka menjawab: Iya. Kemudian beliau SAW bersabda: Maka itu (memuji dan mendoakan mereka) dengan itu (membalas kebaikan mereka). (HR. An Nasai)._

_Dalam sebuah hadits dijelaskan:_

*عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ؛ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ؛ لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِى الثَّنَاءِ (رواه الترمذي)*
_Artinya:_
_Dari Usamah bin Zaid berkata: Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang dibuat kebaikan kepadanya, lalu dia mengatakan kepada pelakunya: Jazakallah khairan (semoga Allah SWT membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh dia telah benar-benar sampai (mencukupi) dalam memuji. (HR. Tirmidzi)._

*والله اعلم بالصواب*

_Sumber:_
_Tokoh Kyai NU dan disarikan dari beberapa sumber._

MEMBERSIHKAN HATI DARI NODA-NODA DOSA

Kamis, 26 Juli 2018 / 13 Dhulqo'dah 1439

Membersihkan Hati dari Noda-noda Dosa

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِى قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ مِنْهَا قَلْبُهُ فَإِنْ عَادَ رَانَتْ حَتَّى يُغْلَقَ بِهَا قَلْبُهُ فَذَاكَ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى كِتَابِهِ (كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ)
“Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan sebuah dosa, maka akan ada noktah hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka hatinya akan menjadi bersih dan cemerlang. Tetapi jika ia kembali melakukan dosa sebelum bertaubat, maka bertambah noktah hitam tersebut sampai menutupi hatinya, maka itulah Roin yang disebutkan dalam firman Allah,”Sekali-kali tidak, bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin : 14)(HR. Bukhori & Muslim)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:

1- Dari hadits di atas ada satu peringatan agar kita tidak menyepelekan sebuah dosa, karena sekecil apapun dosa yang kita lakukan akan memiliki pengaruh buruk bagi hati kita, yaitu bisa mengotori hati.
2- Dan apabila dibiarkan menumpuk terus menerus melakukan dosa dan tidak dibersihkan dengan taubat. Maka suatu saat akan menjadi roin yang akan menutupi hati. Sehingga hati menjadi kotor, merusak keindahan hati, dan cahaya ilmu serta iman tidak akan bisa menembus hati yang seperti ini.
3- Akibatnya : nasehat tidak berguna lagi, keta'atan tidak ada bekasnya, dan sudah tidak takut berbuat dosa lagi.
4- Tetapi di sisi lain Rosulullah ﷺ juga memberikan petunjuk kepada kita bagaimana dan apa yang kita lakukan jika kita telah berbuat dosa agar hati kita bersih dari noktah hitam yang merusak keindahan dan memadamkan cahaya iman dalam hati. Ada tiga petunjuk yang beliau sampaikan dalam hadits ini :
1. Bertaubat
Istighfar dan taubat sering disebut beriringan. Ketika istighfar dan taubat disebut secara beriringan dalam satu ayat atau satu hadits, maka istighfar lebih dimaksudkan pada permohonan ampun, sedangkan taubat lebih pada meninggalkan sebuah dosa dan tidak akan mengulanginya lagi.
2. Meninggalkan Dosa
Ampunan hanya akan diberikan terhadap orang yang memohon ampunan dan menghentikan perbuatan maksiat yang dilakukan.
3. Beristighfar memohon ampunan Allah
HasanBashri Rahimahullahberkata,
”Perbanyaklah istighfar di rumah, meja makan, jalanan, pasar, tempat berkumpul, dan di mana saja. Karena kalian tidak tahu kapan ampunan akan datang.” Wallahu a’lam.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Dan sesungguhnya hati mereka terhalang dari beriman kepada Al-Qur'an, tiada lain karena hati mereka telah dipenuhi dan tertutup oleh noda-noda dosa yang banyak mereka kerjakan

كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. (Al-Muthaffifin:14)

2- Diantara sifat-sifat orang yang takwa

- وَالَّذِينَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

 Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengumpuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka menyadari.[ Ali-Imron:135]

Sabar dalam Musibah

Sabar dalam Musibah
Oleh : M. Rizal Zakaria,S.HI, MH
(Pengasuh Padepokan Padhang Ati Kediri, Rebo Legi, Wuku Tambir, 12 Dzul qo’dah 1439 H/ 25 Juli 2018M/12 Selo 1951)
Setiap manusia yang bernafas dan berjalan dimuka bumi pasti akan diuji oleh Allah, ujian yang menimpa seorang hamba dapat berupa nikmat maupun musibah. kedua hal ini (nikmat dan musibah) membutuhkan kesabaran dalam menerima dan menyikapinya. Sabar merupakah salah satu pilar kebahagiaan bagi seseorang yang akan memberikan ketenangan dan ketentraman di dalam jiwa manusia.
Syaikh Salīm ibn ‘Īd al-Hilālī dalam kitabnya, dalam bab ‘aṣ-Ṣabru al-Jamīl’ mendefinisikan sabar dalam tiga perkara. Pertama, sabar adalah memelihara (menetapkan) jiwa pada ketaatan kepada Allah dan selalu menjaganya, dan memeliharanya dengan keikhlasan serta memperbaikinya atau memperbagus dengan ilmu. Kedua, sabar adalah menahan jiwa dari maksiat dan keteguhannya dalam menghadapi syahwat dan perlawanannya terhadap hawa nafsu. Ketiga, sabar adalah keridhaan kepada qada’ dan qadar yang telah ditetapkan oleh Allah tanpa mengeluh di dalamnya dan keputusasaan.
Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi dawuh :
"Sabar adalah puncak Islam dan iman, sekaligus hakikat agama yang semestinya. Sabar berarti menahan dan menabahkan diri agar senantiasa berteguh pada tuntunan syariat. Dari satu sisi, sabar dan syukur masih satu makna. Akan tetapi, di sisi lain, sabar merupakan esensi syukur. Syukur tak bakal sempurna tanpa dibarengi kesabaran. Seorang yang bersabar, berarti ia telah mensyukuri nikmat-nikmat yang dianugerahkan kepadanya.”
Terkadang seseorang ketika telah tertimpa musibah, dia berkata, aku ra po po, aku sabar kok e...!!! ketahuilah bahwa sabar itu dilihat diawal kejadian pertama. Sebagaimana kisah ketika Nabi Muhammad Sollallahu Alaihi Wasallama bertemu seorang perempuan yang ditinggal mati oleh anaknya yang masih kecil,
وَعَنْ أنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ قَالَ :مَرَّ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بامْرَأَةٍ تَبْكِي عِنْدَ قَبْرٍ، فَقَالَ : اتَّقِي الله وَاصْبِرِي! فَقَالَتْ : إِلَيْكَ عَنِّي ؛ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بمُصِيبَتي ! وَلَمْ تَعرِفْهُ، فَقيلَ لَهَا : إنَّهُ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَتْ بَابَ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ، فقالتْ : لَمْ أَعْرِفْكَ، فَقَالَ : إنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولىَ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَفِي رِوَايَة لمُسْلِم : تبكي عَلَى صَبيٍّ لَهَا .
Dari Anas ra. berkata: Nabi Muhammad Sollallahu Alaihi Wasallama. berjalan melalui seorang wanita yang sedang menangis di atas sebuah kubur. Beliau bersabda: Bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah! Wanita itu berkata: Ah, menjauhlah daripadaku, karena engkau tidak terkena musibah sebagaimana yang mengenai diriku dan engkau tidak mengetahui musibah apa itu. Wanita tersebut diberitahu bahwa yang diajak bicara tadi adalah Nabi Sollallahu Alaihi Wasallama. Ia lalu mendatangi pintu rumah Nabi Sollallahu Alaihi Wasallama. tetapi tidak didapatinya penjaga-penjaga pintu. Wanita itu lalu berkata: Aku memang tidak mengenalmu. Kemudian Beliau Sollallahu Alaihi Wasallama. bersabda: Sabar itu ialah di kala mendadaknya kedatangan musibah yang pertama. (Muttafaq 'alaih) Dalam HR Muslim disebutkan: Wanita itu menangisi anak kecilnya yang mati. Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1174, 1203, 1219 dan 6621; Muslim, hadis no. 1534 dan 1535; Abu Daud, hadis no. 2717; al-Tirmizi, hadis no. 909; al-Nasa'i, hadis no. 1846; Ibn Majah, hadis no. 1585; Ahmad, hadis no. 11868, 1203 dan 12796.
Sabar...sabar...sabar....
Bersabarlah ketika mendapati musibah menimpa kita, tiada ruginya kita hadapi setiap musibah yang menimpa kita dengan penuh kesabaran serta meyakini bahwa yang menimpa kita adalah ketetapan Allah SWT, karena Sikap sabar seorang hamba akan mengantarkan si empunya, menuju surga Allah SWT.
وَعَنْ عَائشَةَ رَضِيَ الله عَنْها:أَنَّهَا سَألَتْ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ، فَأَخْبَرَهَا : أنَّهُ كَانَ عَذَاباً يَبْعَثُهُ اللهُ تَعَالَى عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ اللهُ تعالى رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ في الطَّاعُونِ فَيَمْكُثُ في بَلَدِهِ صَابِرًاً مُحْتَسِباً يَعْلَمُ أنَّهُ لا يُصِيبُهُ إلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشّهِيدِ . رَوَاهُ البُخَارِيّ
Dari Aisyah ra. bahwa ia bertanya kepada Rasululah Shollallahu Alaihi Wasallama. perihal penyakit taun, lalu beliau memberitahukannya bahwa: Sesungguhnya tha’un itu adalah sebagai siksaan yang dikirimkan oleh Allah Ta'ala kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi kaum mu'minin. Maka tidak seorang hambapun yang tertimpa oleh tha’un, kemudian menetap di negerinya sambil bersabar dan mengharapkan keridhaan Allah serta mengetahui pula bahwa tidak akan mengenainya kecuali apa yang Allah telah tetapkan untuknya, kecuali ia akan memperoleh seperti pahala orang yang mati syahid. (HR al-Bukhari) Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3215, 5293 dan 6129; dan Ahmad, hadis no. 23222, 24056 dan 24943.
Bahkan seorang Alim pun tidak akan mencapai kesempurnaan ilmunya, sebelum dia sabar terhadap cobaan yang dia hadapi.
Syekh Abu Hasan As Syadzili berkata :
قال ابو الحسن الشاذلى : " لا يكمل عالم فى مقام العلم حتى يبتلى بأربع : شماتة الاعداء, وملامة الاصدقاء, وطعن الجهال, وحسد العلماء. فان صبر جعله الله اماما يقتدى به.
"Seorang 'alim tidak akan mencapai tingkat kesempurna'an ilmu-nya hingga ia mengalami 4 hal;
1. Kegembira'an musuh ( sebab coba'an yg menimpa-nya.
2. Cela'an dari para sahabat.
3. Hina'an orang2 bodoh.
4. Iri dengki dari kalangan cendikia.
Manakala dia mampu bersabar dari semua itu, Allah akan jadikan ia sebagai pemimpin yg diikuti
Begitu luar biasanya pahala yang Allah berikan bagi siapa saja yang sifat sabar, maka tiada ruginya apabila kita membiasakan diri dengan sifat sabar, baik dalam nikmat maupun musibah.
Bersabarlah.... Jalani dengan penuh Keridhoan kepada Allah SWT, maka kemulyaan duniabakan kau dapat, surga pun akan akan mendekat.
Semoga kita semuanya digolongkan orang-orang yang sabar dalam nikmat dan musibah.
Amin
Wes nguNU ae...

THOLABUL 'ILMI DAN NASYRUL 'ILMI


"puncak pelajaran ilmu alala itu ditutup dg satu bab _MENGEMBARA"
MERANTAU BERHIJRAH UNTUK TUJUAN YG MULIA (THOLABUL 'ILMI DAN NASYRUL 'ILMI)_
"agar para santri tidak takut untuk mengembara dalam rangka mencari ilmu agama dan menyebar luaskanya dimana saja umat membutuhkanya"





=============
inilah kutipan nadlom nya:
ﺗَﻐَﺮَّﺏْ ﻋَﻦِ ﺍْﻻَﻭْﻃَﺎﻥِ ﻓِﻰ ﻃَﻠَﺐِ ﺍﻟْﻌُﻠﻰَ # ﻭَﺳَﺎﻓِﺮْ ﻓَﻔِﻰ ﺍْﻻَﺳْﻔَﺎﺭِ ﺧَﻤْﺲُ ﻓَﻮَﺍﺋِﺪ
ِ ﺗَﻔَﺮُّﺝُ ﻫﻢٍّ ﻭﺍﻛﺘﺴﺎﺏُِ ﻣَﻌِﻴْﺸَﺔٍ # ﻭَﻋِﻠْﻢٌ ﻭَﺁﺩَﺍﺏٌ ﻭَ ﺻُﺤْﺒَﺔُ ﻣَﺎﺟِﺪِ
ﻭَﺍِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻰ ﺍْﻻَﺳﻔَﺎﺭ ﺫُﻝٌّ ﻭَﻏُﺮْﺑَﻪٌ # ﻭَ ﻗَﻄْﻊُ ﻓَﻴَﺎﻑٍ ﻭَ ﺍﺭْﺗِﻜَﺎﺏُ ﺷَﺪَﺍﺋِﺪ
َ
************
artinya:
"MENGEMBARALAH KAMU..!! tinggalkanlah tanah kelahiranmu untuk mencari derajat tinggi(tholabul ilmi dan nasyrul ilmi).
Kamu akan mendapat 5 perkara dalam kepergianmu .
yaitu:
1.hilangnya kesusahan.(mendapatkn kebahagiaan).
2.memperoleh penghidupan.(keluasan rizki)
3.mendapat ilmu.(ilmu akan selalu bertambah)
4.memperbaiki akhlaq.
5.mendapat teman2 yg agung.
meskipun dalam bepergianmu itu kamu akan menghadapi hinaan,cercaan dan susah payah menembus belantara dan menerjang gurun dg perjalanan yg tdk mudah untk dilaluinya."
Dan mati itu lebihbaik bagi seorang pemuda daripada Hidup jadi orang hina.
ﻓَﻤَﻮْﺕُ ﺍﻟْﻔَﺘَﻰ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻪُ ﻣِﻦْ ﺣَﻴَﺎﺗِﻪِ # ﺑِﺪَﺍﺭِ ﻫَﻮَﺍﻥٍ ﺑَﻴْﻦَ ﻭَﺍﺵٍٍ ﻭَﺣَﺎﺳِﺪٍ
===== ﺗﻤﺖ ﻫﺬﻫﺎﻟﺮﺳﺎﻟﺔ =====
Imam Syafi’i juga Mengembara dalam Rangka THOLABUL ILMI DAN NASYRUL ILMI..
Dalam sebuah riwayat..
Imam Syafi’i rahimahullah mengembara, pindah dari satu negeri ke negeri yang lain, Beliau lahir di Gazza, pergi ke Mekkah, pindah ke Madinah, pindah ke Yaman, pindah ke Iraq dan Syam, ke Mekkah dan ke Irak lagi, kemudian pindah ke Mesir, wafat dan bermakam di Mesir.
Imam Syafi’i rahimahullah bukan saja mempraktekkan pindah-pindah tempat itu untuk dirinya sendiri, tetapi juga beliau menganjurkan pada PARA SANTRI untk tdk takut mengembara dalam tholabul ilmi dan nasyrul ilmi dengan perasaan gembira. Beliau berkata dalam sya’irnya:
ﻣَﺎﻓِﻰ ﺍﻟْﻤَﻘَﺎﻡِ ﻟِﺬِﻯ ﻋَﻘْﻞٍ ﻭَﺫِﻯ ﺃَﺩَﺏٍ
ﻣِﻦْ ﺭَﺍﺣَﺔٍ ﻓَﺪَﻉِ ﺍﻟْﺄَﻭْﻃَﺎﻥَ ﻭَﺍﻏْﺘَﺮِﺏِ
ﺳَﺎﻓِﺮْ ﺗَﺠِﺪْ ﻋِﻮَﺿًﺎﻋَﻤًّﺎﺗُﻔَﺎﺭِﻗُﻪُ
ﻭَﺍﻧْﺼَﺐْ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﺬِﻳْﺬَﺍﻟْﻌَﻴْﺶِ ﻓِﻰ ﺍﻟﻨَّﺼَﺐِ
ﺇِﻧِّﻰ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﻭُﻗُﻮْﻑَ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ﻳُﻔْﺴِﺪُﻩُ
ﺇِﻥْ ﺳَﺎﻝَ ﻃَﺎﺏَ ﻭَﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺠْﺮِ ﻟَﻢْ ﻳَﻄِﺐِ
ﺃَﻟْﺄُﺳْﺪُ ﻟَﻮْﻻَُ ﻓِﺮﺍﻕَُ ﺍﻟْﻐَﺎﺏِ ﻣَﺎﺍﻓْﺘَﺮَﺳَﺖْ
ﻭَﺍﻟﺴَّﻬْﻢُ ﻟَﻮْﻻَﻓِﺮَﺍﻕُ ﺍﻟْﻘَﻮْﺱِ ﻟَﻢْ ﻳُﺼِﺐِ
ﻭَﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻟَﻮْﻭَﻗَﻔَﺖْ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻔُﻠْﻚِ ﺩَﺍﺋِﻤَﺔً
ﻟَﻤَﻠَّﻬَﺎﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻣِﻦْ ﻋُﺠْﻢٍ ﻭَﻣِﻦْ ﻋَﺮَﺏٍ
ﻭَﺍﻟﺘِّﺒْﺮُ ﻛَﺎﻟﺘُّﺮْﺏِ ﻣُﻠْﻘًﻰ ﻓِﻰ ﺃَﻣَﺎﻛِﻨِﻪِ
ﻭَﺍﻟْﻌُﻮْﺩُﻓِﻰ ﺃَﺭْﺿِﻪِ ﻧَﻮْﻉٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤَﻄَﺐِ
ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻐَﺮَّﺏَ ﻫَﺬَﺍﻋَﺰَّﻣَﻄْﻠُﻪُﺒَ
ﻭَﺇِﻥْ ﺗَﻐَﺮَّﺏَ ﺫَﺍﻙَ ﻏَﺰَّﻛَﺎﻟﺬَّﻫَﺐ ِ
"Bukanlah maqomnya orang cerdik pandai berakhlak enak2 an tinggal tetap di tempat kelahiranya...
Oleh karena itu tinggalkanlah tanah air ,mengembaralah..!!
Musafirlah! Engkau akan mendapatkn pengganti yg tlah kamu tinggalkan..
Bekerja keraslah karena kelezatan hidup dalam bekerja keras...
Saya melihat bahwa air yang tetap di suatu tempat akan rusak...
air yg mengalir akan bersih dan kalau tidak mengalir akan kotor...
Singa tidak akan terlihat garang kl tdk mau keluar dr sarangnya...
Anak panah yang tidak keluar dari busur, ia tidak akan mengenai sasaranya..
Matahari kalau tk berjalan, maka seluruh manusia akan marah padanya...
Tibir/biji emas akn ttp seperti tanah saat masih tergeletak ditempatnya..
Seharum apapun kayu dihutan rimba, sama saja dengan kayu lainnya..
Kalau kayu harum keluar rimba, sukar sekali mendapatkannya..
Biji emas kalau sudah keluar dari tempatnya akan sangat berharga...
Demikianlah sya’ir dari Imam Syafi’i rahimahullah yang menganjurkan kpd semua santri untk tdk takut mengembara dimana saja "THOLABUL ILMI WA NASYRUL ILMI"...
==============
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﻔﻌﻨﺎ ﺑﻪ ﻭﺑﻌﻠﻮﻣﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﺪﺍﺭﻳﻦ ... ﺍﻣﺒﻦ
********* ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺍﻋﻠﻢ ﺑﺼﻮﺍﺏ *****

SABAR dan IKHLAS


*SABAR dan IKHLAS dalam menjalankan Ketetapan Allah*
Oleh : M. Rizal Zakaria, SHI. MH
(Padepokan Padhang Ati Kediri, 19 Juli 2018/ 6 Dzul Qo’dah 1439 H)
Dalam sebuah pernyataan pendek, dikatakan bahwa "...Sabar itu sesuatu yang pahit dirasakan, tetapi hasilnya lebih manis daripada madu".
Dengan kata lain Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang.
Sikap sabar harus diaplikasikan dalam 3 hal, sabar dalam melaksanakan ketatatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menjalankan ketetapan Allah.
Jangan mengira manusia itu lepas dari pengawasan-Nya, karena sekecil atom pun yang bergerak semua adalah kehendak Allah SWT, Apa yang terjadi atau tidak terjadi pada seorang hamba adalah kehendak-Nya.
Jangan mengira ketika Allah memberikan kenikmatan kepada kita,misalnya berupa kesehatan, rizki melimpah, istri yang cantik, itu adalah fadholnya, karena bisa jadi itulah ujian Allah kepada kita.
Atau kita tidak diberikan ujian oleh Allah didunia, bisa jadi justru Allah akan memberikan keburukan kepada kita diakhirkan besok pada hari kiamat.
Yaqinlah bahwa apa yang menimpa kita akan dicatat sebagai pahala kita, serta jalan terhapusnya dosa kita, apabila kita menjalaninya dengan ikhlas dan penuh kesabaran.
وَعَنْ أبي سَعيدٍ وأَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهما، عَنْ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ أذَىً، وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهََا إلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَ الْوَصَبُ : الْمَرَضُ .
Dari Abu Said dan Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda: Tidak suatupun yang mengenai seseorang muslim baik dari kelelahan, sakit, gelisah, kesulitan, gangguan, gundah gulana, maupun duri yang mengenainya, melainkan Allah akan mengampuni dari dosa-dosanya. (Muttafaq 'alaih) Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5210; Muslim, hadis no. 4670; al-Tirmizi, hadis no. 889; Ahmad, hadis no. 7684, 8070, 8851, 10584, 10714, 10759, 10908, 11024, 11155 dan 11345. Kitab Riyadh Al-Salihin, nomor 37
oleh sebab itu, Jalani apa yang telah digariskan oleh Allah kepada kita dengan ikhlas, jangan mengeluh, tetap bersabar dan husnudzon kepada Allah SWT. karena siapa tahu itulah jalan Allah untuk meninggikan derajatmu saudaraku..
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ، قَالَ : قَالَ رَسُول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ خَيْرَ عَجَّلَ لَهُ العُقُوبَةَ في الدُّنْيَا، وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ
بذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ . وَقالَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ، وَإنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَحَبَّ قَوْماً ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ . رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ، وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ
Dari Anas ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jikalau Allah menghendaki kebaikan pada seseorang hamba-Nya, maka ia menyegerakan hukuman atas dosanya di dunia. Sedangkan jika Allah menghendaki keburukan pada se-seorang hamba-Nya, maka Dia menunda hukuman atas dosanya hingga hari kiamat. Dan Nabi saw. bersabda juga riwayat Anas ra. : Sesungguhnya besarnya pahala berbanding lurus dengan besarnya cobaan. Jika Allah menyukai suatu kaum, niscaya Dia akan memberinya cobaan. Barangsiapa yang menerimanya, maka ia akan mendapat ridha Allah, dan barangsiapa yang marah terhadapnya maka ia mendapatkan kemarahan-Nya. (Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan beliau berkata bahwa ini Hadis hasan) Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2319; dan Ibn Majah, hadis no. 4021. (Kitab Riyadh Al-Salihin, nomor 43)
semoga bermanfaat.
wes nguNU ae..

Ma'rifat menurut KH M. Romli Tamim

*Ma'rifat menurut KH M. Romli Tamim, Peterongan, Jombang*

Dalam Kitab _Tsamrat al-Fikriyyah fi Silsilat ath-Thariqataini al-Qadiriyyah wa an-Naqsyabandiyyah_, yang disusun KH M. Romli Tamim, Peterongan, Jombang, dan disyarah oleh Muhammad Utsman Nadi, Surabaya, pengertian Ma'rifat adalah :
_"Kemantapan hati terhadap adanya Allah, yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, dan Mahasuci dari segala sifat kekurangan, berdasarkan dalil-dalil dari Al- Qur'an dan hadits, serta dalil-dalil aqli."_ (Dialihbahasakan dari Bahasa Jawa).

Hal ini sejalan dengan aqidah yang ditegaskan para ulama Ahlussunnah wal Jama'ah yang menyatakan bahwa Allah tidak menyerupai makhluk-Nya, ada tanpa arah dan tempat, dan Maha Suci dari ukuran dan bentuk. Karena bertempat, berbentuk dan berukuran adalah sifat-sifat makhluk yang menunjukkan kekurangan.

Imam Ahmad ar-Rifa'i, pendiri Tarekat Rifa'iyyah memaknai ma'rifat dengan perkatan beliau yang sangat populer :
غاية المعرفة بالله الإيقان بوجوده تعالى بلا كيف ولا مكان
_"Puncak ma'rifat terhadap Allah adalah meyakini bahwa Allah ada tanpa disifati dengan sifat-sifat makhluk, dan ada tanpa tempat."_