TERBARU

AJI FATIHAH INTI BUMI

AJI FATIHAH INTI BUMI Salah satu Aji Pamungkas pegangan Para Kyai Kyai Sepuh yang bersumber dari Al quran tentunya. Surat Alfatihah disebut ...

SABAR dan IKHLAS


*SABAR dan IKHLAS dalam menjalankan Ketetapan Allah*
Oleh : M. Rizal Zakaria, SHI. MH
(Padepokan Padhang Ati Kediri, 19 Juli 2018/ 6 Dzul Qo’dah 1439 H)
Dalam sebuah pernyataan pendek, dikatakan bahwa "...Sabar itu sesuatu yang pahit dirasakan, tetapi hasilnya lebih manis daripada madu".
Dengan kata lain Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh.sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang.
Sikap sabar harus diaplikasikan dalam 3 hal, sabar dalam melaksanakan ketatatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar dalam menjalankan ketetapan Allah.
Jangan mengira manusia itu lepas dari pengawasan-Nya, karena sekecil atom pun yang bergerak semua adalah kehendak Allah SWT, Apa yang terjadi atau tidak terjadi pada seorang hamba adalah kehendak-Nya.
Jangan mengira ketika Allah memberikan kenikmatan kepada kita,misalnya berupa kesehatan, rizki melimpah, istri yang cantik, itu adalah fadholnya, karena bisa jadi itulah ujian Allah kepada kita.
Atau kita tidak diberikan ujian oleh Allah didunia, bisa jadi justru Allah akan memberikan keburukan kepada kita diakhirkan besok pada hari kiamat.
Yaqinlah bahwa apa yang menimpa kita akan dicatat sebagai pahala kita, serta jalan terhapusnya dosa kita, apabila kita menjalaninya dengan ikhlas dan penuh kesabaran.
وَعَنْ أبي سَعيدٍ وأَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهما، عَنْ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ أذَىً، وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهََا إلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَ الْوَصَبُ : الْمَرَضُ .
Dari Abu Said dan Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda: Tidak suatupun yang mengenai seseorang muslim baik dari kelelahan, sakit, gelisah, kesulitan, gangguan, gundah gulana, maupun duri yang mengenainya, melainkan Allah akan mengampuni dari dosa-dosanya. (Muttafaq 'alaih) Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 5210; Muslim, hadis no. 4670; al-Tirmizi, hadis no. 889; Ahmad, hadis no. 7684, 8070, 8851, 10584, 10714, 10759, 10908, 11024, 11155 dan 11345. Kitab Riyadh Al-Salihin, nomor 37
oleh sebab itu, Jalani apa yang telah digariskan oleh Allah kepada kita dengan ikhlas, jangan mengeluh, tetap bersabar dan husnudzon kepada Allah SWT. karena siapa tahu itulah jalan Allah untuk meninggikan derajatmu saudaraku..
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ، قَالَ : قَالَ رَسُول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ خَيْرَ عَجَّلَ لَهُ العُقُوبَةَ في الدُّنْيَا، وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ
بذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ . وَقالَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ، وَإنَّ اللهَ تَعَالَى إِذَا أَحَبَّ قَوْماً ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ . رَوَاهُ التِّرْمِذِيّ، وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ
Dari Anas ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jikalau Allah menghendaki kebaikan pada seseorang hamba-Nya, maka ia menyegerakan hukuman atas dosanya di dunia. Sedangkan jika Allah menghendaki keburukan pada se-seorang hamba-Nya, maka Dia menunda hukuman atas dosanya hingga hari kiamat. Dan Nabi saw. bersabda juga riwayat Anas ra. : Sesungguhnya besarnya pahala berbanding lurus dengan besarnya cobaan. Jika Allah menyukai suatu kaum, niscaya Dia akan memberinya cobaan. Barangsiapa yang menerimanya, maka ia akan mendapat ridha Allah, dan barangsiapa yang marah terhadapnya maka ia mendapatkan kemarahan-Nya. (Diriwayatkan oleh al-Tirmizi dan beliau berkata bahwa ini Hadis hasan) Hadis hasan, diriwayatkan oleh al-Tirmizi, hadis no. 2319; dan Ibn Majah, hadis no. 4021. (Kitab Riyadh Al-Salihin, nomor 43)
semoga bermanfaat.
wes nguNU ae..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar