TERBARU

AJI FATIHAH INTI BUMI

AJI FATIHAH INTI BUMI Salah satu Aji Pamungkas pegangan Para Kyai Kyai Sepuh yang bersumber dari Al quran tentunya. Surat Alfatihah disebut ...

Sabar dalam Musibah

Sabar dalam Musibah
Oleh : M. Rizal Zakaria,S.HI, MH
(Pengasuh Padepokan Padhang Ati Kediri, Rebo Legi, Wuku Tambir, 12 Dzul qo’dah 1439 H/ 25 Juli 2018M/12 Selo 1951)
Setiap manusia yang bernafas dan berjalan dimuka bumi pasti akan diuji oleh Allah, ujian yang menimpa seorang hamba dapat berupa nikmat maupun musibah. kedua hal ini (nikmat dan musibah) membutuhkan kesabaran dalam menerima dan menyikapinya. Sabar merupakah salah satu pilar kebahagiaan bagi seseorang yang akan memberikan ketenangan dan ketentraman di dalam jiwa manusia.
Syaikh Salīm ibn ‘Īd al-Hilālī dalam kitabnya, dalam bab ‘aṣ-Ṣabru al-Jamīl’ mendefinisikan sabar dalam tiga perkara. Pertama, sabar adalah memelihara (menetapkan) jiwa pada ketaatan kepada Allah dan selalu menjaganya, dan memeliharanya dengan keikhlasan serta memperbaikinya atau memperbagus dengan ilmu. Kedua, sabar adalah menahan jiwa dari maksiat dan keteguhannya dalam menghadapi syahwat dan perlawanannya terhadap hawa nafsu. Ketiga, sabar adalah keridhaan kepada qada’ dan qadar yang telah ditetapkan oleh Allah tanpa mengeluh di dalamnya dan keputusasaan.
Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi dawuh :
"Sabar adalah puncak Islam dan iman, sekaligus hakikat agama yang semestinya. Sabar berarti menahan dan menabahkan diri agar senantiasa berteguh pada tuntunan syariat. Dari satu sisi, sabar dan syukur masih satu makna. Akan tetapi, di sisi lain, sabar merupakan esensi syukur. Syukur tak bakal sempurna tanpa dibarengi kesabaran. Seorang yang bersabar, berarti ia telah mensyukuri nikmat-nikmat yang dianugerahkan kepadanya.”
Terkadang seseorang ketika telah tertimpa musibah, dia berkata, aku ra po po, aku sabar kok e...!!! ketahuilah bahwa sabar itu dilihat diawal kejadian pertama. Sebagaimana kisah ketika Nabi Muhammad Sollallahu Alaihi Wasallama bertemu seorang perempuan yang ditinggal mati oleh anaknya yang masih kecil,
وَعَنْ أنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهٌ قَالَ :مَرَّ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بامْرَأَةٍ تَبْكِي عِنْدَ قَبْرٍ، فَقَالَ : اتَّقِي الله وَاصْبِرِي! فَقَالَتْ : إِلَيْكَ عَنِّي ؛ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بمُصِيبَتي ! وَلَمْ تَعرِفْهُ، فَقيلَ لَهَا : إنَّهُ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَتْ بَابَ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ، فقالتْ : لَمْ أَعْرِفْكَ، فَقَالَ : إنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولىَ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَفِي رِوَايَة لمُسْلِم : تبكي عَلَى صَبيٍّ لَهَا .
Dari Anas ra. berkata: Nabi Muhammad Sollallahu Alaihi Wasallama. berjalan melalui seorang wanita yang sedang menangis di atas sebuah kubur. Beliau bersabda: Bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah! Wanita itu berkata: Ah, menjauhlah daripadaku, karena engkau tidak terkena musibah sebagaimana yang mengenai diriku dan engkau tidak mengetahui musibah apa itu. Wanita tersebut diberitahu bahwa yang diajak bicara tadi adalah Nabi Sollallahu Alaihi Wasallama. Ia lalu mendatangi pintu rumah Nabi Sollallahu Alaihi Wasallama. tetapi tidak didapatinya penjaga-penjaga pintu. Wanita itu lalu berkata: Aku memang tidak mengenalmu. Kemudian Beliau Sollallahu Alaihi Wasallama. bersabda: Sabar itu ialah di kala mendadaknya kedatangan musibah yang pertama. (Muttafaq 'alaih) Dalam HR Muslim disebutkan: Wanita itu menangisi anak kecilnya yang mati. Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 1174, 1203, 1219 dan 6621; Muslim, hadis no. 1534 dan 1535; Abu Daud, hadis no. 2717; al-Tirmizi, hadis no. 909; al-Nasa'i, hadis no. 1846; Ibn Majah, hadis no. 1585; Ahmad, hadis no. 11868, 1203 dan 12796.
Sabar...sabar...sabar....
Bersabarlah ketika mendapati musibah menimpa kita, tiada ruginya kita hadapi setiap musibah yang menimpa kita dengan penuh kesabaran serta meyakini bahwa yang menimpa kita adalah ketetapan Allah SWT, karena Sikap sabar seorang hamba akan mengantarkan si empunya, menuju surga Allah SWT.
وَعَنْ عَائشَةَ رَضِيَ الله عَنْها:أَنَّهَا سَألَتْ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ، فَأَخْبَرَهَا : أنَّهُ كَانَ عَذَاباً يَبْعَثُهُ اللهُ تَعَالَى عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ اللهُ تعالى رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ في الطَّاعُونِ فَيَمْكُثُ في بَلَدِهِ صَابِرًاً مُحْتَسِباً يَعْلَمُ أنَّهُ لا يُصِيبُهُ إلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشّهِيدِ . رَوَاهُ البُخَارِيّ
Dari Aisyah ra. bahwa ia bertanya kepada Rasululah Shollallahu Alaihi Wasallama. perihal penyakit taun, lalu beliau memberitahukannya bahwa: Sesungguhnya tha’un itu adalah sebagai siksaan yang dikirimkan oleh Allah Ta'ala kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi kaum mu'minin. Maka tidak seorang hambapun yang tertimpa oleh tha’un, kemudian menetap di negerinya sambil bersabar dan mengharapkan keridhaan Allah serta mengetahui pula bahwa tidak akan mengenainya kecuali apa yang Allah telah tetapkan untuknya, kecuali ia akan memperoleh seperti pahala orang yang mati syahid. (HR al-Bukhari) Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari, hadis no. 3215, 5293 dan 6129; dan Ahmad, hadis no. 23222, 24056 dan 24943.
Bahkan seorang Alim pun tidak akan mencapai kesempurnaan ilmunya, sebelum dia sabar terhadap cobaan yang dia hadapi.
Syekh Abu Hasan As Syadzili berkata :
قال ابو الحسن الشاذلى : " لا يكمل عالم فى مقام العلم حتى يبتلى بأربع : شماتة الاعداء, وملامة الاصدقاء, وطعن الجهال, وحسد العلماء. فان صبر جعله الله اماما يقتدى به.
"Seorang 'alim tidak akan mencapai tingkat kesempurna'an ilmu-nya hingga ia mengalami 4 hal;
1. Kegembira'an musuh ( sebab coba'an yg menimpa-nya.
2. Cela'an dari para sahabat.
3. Hina'an orang2 bodoh.
4. Iri dengki dari kalangan cendikia.
Manakala dia mampu bersabar dari semua itu, Allah akan jadikan ia sebagai pemimpin yg diikuti
Begitu luar biasanya pahala yang Allah berikan bagi siapa saja yang sifat sabar, maka tiada ruginya apabila kita membiasakan diri dengan sifat sabar, baik dalam nikmat maupun musibah.
Bersabarlah.... Jalani dengan penuh Keridhoan kepada Allah SWT, maka kemulyaan duniabakan kau dapat, surga pun akan akan mendekat.
Semoga kita semuanya digolongkan orang-orang yang sabar dalam nikmat dan musibah.
Amin
Wes nguNU ae...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar